Tuesday, December 28, 2010

Cerita Rakyat Jepang


Cerita rakyat Jepang adalah cerita dari folklore lisan yang lahir dan beredar di kalangan rakyat Jepang. Istilah yang digunakan di Jepang dalam literatur yang diterbitkan sesudah zaman Meiji hingga awal zaman Showa adalah minwa, mindan, atau ritan (cerita rakyat), kohi (cerita yang ditulis di batu), densetsu (legenda), dowa (cerita anak), otoginabashi (dongeng fantasi), dan mukashibanashi (cerita zaman dulu), dan sebagainya.

• Momotaro
Momotaro adalah cerita rakyat Jepang yang mengisahkan anak laki-laki super kuat bernama Momotaro yang pergi membasmi raksasa. Diberi nama Momotaro karena ia dilahirkan dari dalam buah persik (momo), sedangkan "Taro" adalah nama yang umum bagi laki-laki di Jepang.

 


Di zaman dulu kala, hiduplah seorang kakek dan nenek yang tidak punya anak. Ketika nenek sedang mencuci di sungai, sebutir buah persik yang besar sekali datang dihanyutkan air dari hulu sungai. Buah persik itu dibawanya pulang ke rumah untuk dimakan bersama kakek. Dipotongnya buah persik itu, tapi dari dalamnya keluar seorang anak laki-laki. Anak itu diberi nama Momotaro, dan dibesarkan kakek dan nenek seperti anak sendiri.



Momotaro tumbuh sebagai anak yang kuat dan mengutarakan niatnya untuk membasmi raksasa. Pada waktu itu memang di desa sering muncul para raksasa yang menyusahkan orang-orang desa. Momotaro berangkat membasmi raksasa dengan membawa bekal kue kibidango. Di tengah perjalanan menuju pulau raksasa, Momotaro secara berturut-turut bertemu dengan anjing, monyet, dan burung pegar. Setelah menerima kue dari Momotaro, anjing, monyet, dan burung pegar mau menjadi pengikutnya.



Di pulau raksasa, Momotaro bertarung melawan raksasa dengan dibantu anjing, monyet, dan burung pegar. Momotaro menang dan pulang membawa harta milik raksasa.



• Issun Boshi
Issun Boshi (Biksu Tiga Sentimeter) adalah cerita rakyat Jepang tentang pendekar berukuran tubuh tiga sentimeter. Senjatanya berupa katana dari sebatang jarum, sedangkan perahunya adalah mangkuk dari kayu yang didayung dengan sumpit. Cerita Issun Boshi yang umum dikenal orang berasal dari buku cerita bergambar Otogizoshi.



Pasangan suami istri lanjut usia yang tidak punya anak memohon kepada Sumiyoshi no Kami agar diberi anak. Permintaan mereka dikabulkan, dan lahir seorang anak yang tinggi tubuhnya hanya 1 sun (ukuran panjang yang setara dengan 3 cm). Anak itu ternyata tidak mau besar-besar, dan tingginya tetap 3 cm sehingga diberi nama Issun Boshi yang berarti "biksu satu sun".



Pada suatu hari, Issun Boshi ingin menjadi samurai. Ia pergi ke Kyoto membawa pedangnya berupa sebatang jarum, dan berlayar dengan perahu dari mangkuk kayu yang didayung dengan sebilah sumpit. Di Kyoto, ia diterima bekerja oleh sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar dan mewah. Ketika putri dari keluarga tersebut ingin pergi ke kuil, Oni bermaksud menculiknya. Issun Boshi berkelahi dengan Oni untuk melindungi sang putri. Oni menelan tubuh Issun Boshi. Bagian dalam perut Oni ditusuk-tusuk oleh Issun Boshi. Oni yang merasa kesakitan meminta Issun Boshi untuk berhenti menusuk-nusuknya. Oni menyerah dan memuntahkan kembali Issun Boshi.



Oni melarikan diri ke gunung setelah meninggalkan sebuah palu ajaib. Palu itu disebut Uchide no Kozuchi yang bisa mengabulkan permintaan atau mengeluarkan uang bila diayunkan. Issun Boshi menggunakan palu ajaib untuk mengubah tubuhnya menjadi seukuran laki-laki dewasa. Issun Boshi menikahi sang putri dan hidup bahagia selamanya. Mereka berdua bisa mendapat makanan enak dan uang berlimpah hanya dengan mengayunkan palu ajaib.



• Urashima Taro
Urashima Taro adalah legenda Jepang tentang seorang nelayan bernama Urashima Taro. Ia diundang ke Istana Laut (Istana Ryugu) setelah menyelamatkan seekor penyu. Dalam catatan sejarah Provinsi Tango (Tango no kuni fudoki) terdapat cerita berjudul Urashima no ko, tapi menceritakan tentang delapan bidadari yang turun dari langit. Selain itu, kisah Urashima Taro disebut dalam Nihon Shoki dan Man'yoshu. Cerita yang sekarang dikenal orang adalah versi Otogizōshi asal zaman Muromachi. Seperti lazimnya cerita rakyat, berbagai daerah di Jepang masing-masing memiliki cerita versi sendiri tentang Urashima Taro.



Seorang nelayan bernama Urashima Taro menolong seekor penyu yang sedang disiksa sekawanan anak-anak. Sebagai rasa terima kasih telah ditolong, penyu mengajak Taro berkunjung ke Istana Laut.

Dengan menunggang penyu, Taro pergi ke Istana Laut yang ada di dasar laut. Di sana, Taro bertemu putri jelita di Istana Laut yang bernama Putri Oto. Bagaikan mimpi, Taro ditemani Putri Oto selama beberapa hari. Hingga akhirnya Taro ingin pulang. Putri Oto mencegahnya, tapi tahu usahanya akan sia-sia. Putri Oto memberinya sebuah kotak perhiasan (tamatebako), dan berpesan agar kotak tidak dibuka.



Dengan menunggang seekor penyu, Taro tiba kembali di kampung halamannya. Namun semua orang yang dikenalnya sudah tidak ada. Taro merasa heran, lalu membuka kotak hadiah dari Putri Oto. Asap keluar dari dalam kotak, dan seketika Taro berubah menjadi seorang laki-laki yang sangat tua. Menurut perhitungan waktu di dasar samudra, Taro hanya tinggal selama beberapa hari saja. Namun menurut waktu di daratan, Taro pergi selama 700 tahun.



• Periuk Bunbuku
Periuk Bunbuku (periuk teh pembagi keuntungan) adalah legenda asal kota Tatebayashi, Prefektur Gunma yang secara turun temurun dikisahkan sebagai dongeng di Jepang. Tanuki tampil sebagai tokoh utama, bisa berganti wujud dan menipu manusia.



Di suatu hari, seorang laki-laki miskin menemukan tanuki di dalam perangkap. Merasa kasihan, binatang itu dilepaskannya. Di malam hari, ia didatangi tanuki yang telah ditolongnya. Sebagai tanda terima kasih, tanuki mengubah diri menjadi periuk agar bisa dijual untuk mendapatkan uang.



Keesokan harinya, periuk itu dijual kepada seorang bhiksu. Tiba di rumah, periuk langsung dipakai untuk memasak air. Setelah api dinyalakan, tanuki kepanasan dan langsung loncat dari perapian. Dalam wujud setengah tanuki setengah periuk, tanuki lari pulang.



Tanuki masih ingin mendapatkan uang lagi dan mengusulkan untuk membuka pertunjukan akrobat. Atraksi berupa periuk (tanuki) yang berjalan di atas tali. Pertunjukan mendatangkan banyak uang dan tanuki pun ikut senang tidak sendirian lagi.



sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2923208

No comments:

Post a Comment